Monday, December 7, 2009

Penelitian AIGRP 2009 Dipresentasikan

When most people think of tech, what comes to mind is usually basic information that's not particularly interesting or beneficial. But there's a lot more to tech than just the basics.
JAKARTA - Lewat payung Australia Indonesia Governance Research Partnership (AIGRP) atau Kemitraan Penelitian Pemerintahan Australia-Indonesia, pada tahun 2009 ini tak kurang dari 10 penelitian telah dilakukan oleh para peneliti Indonesia dan Australia yang saling bekerjasama untuk masing-masing topiknya. Selasa (8/12), bertempat di ballroom Hotel Grand Hyatt, Jakarta, lewat kegiatan bernama Policy Research Forum 2009, hasil-hasil penelitian itu pun dipresentasikan sekaligus didiskusikan di hadapan sejumlah kalangan. Membuka kegiatan yang berlangsung seharian, yang sengaja pula digelar serangkai dengan occasion Young Scholars Forum itu, hadir Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh, Duta Besar Australia Bill Farmer, yang didampingi Convenor AIGRP Prof Andrew MacIntyre. Dalam kesempatannya memberikan sambutan, pada sesi pembukaan yang dimulai sekitar pukul 08.30 WIB itu, Mendiknas antara lain menyatakan bahwa Pemerintah RI memberi apresiasi penuh atas keberadaan agenda ini.

"Kami berterima kasih pula atas kemitraan yang telah terjalin selama ini. Sebuah kemitraan yang harus memberikan hasil-hasil atau kontribusi positif tentunya bagi kita bersama, sebab kalau tidak, mungkin kita justru perlu meninjau lagi kemitraan ini," ungkap M Nuh.

You can see that there's practical value in learning more about tech. Can you think of ways to apply what's been covered so far?

Lebih jauh, M Nuh pun memaparkan bahwa pada dasarnya, meski kedua negara memiliki perbedaan-perbedaan, kemitraan atau kerjasama seperti ini pada dasarnya diperlukan, karena pada akhirnya Australia dan Indonesia memiliki tujuan yang sama (untuk kemajuan). "Namun, sebuah kemitraan tidak atau akan sulit berjalan, bila tak ada mutual trust. Itu landasan pentingnya. Istilahnya, kalau basisnya sudah 'curigation', itu akan susah," tutur Mendiknas, sambil becanda menggunakan istilah Indonesia bergaya bahasa Inggris.

Sementara itu di pihak lain, Dubes Australia Bill Farmer juga menyampaikan sambutan yang kurang lebih senada. "Dengan bekerjasama dalam kemitraan, para pemikir ulung dari Australia dan Indonesia dapat mendukung pengembangan kebijakan di Indonesia dan bekerja menghadapi masalah-masalah tata kelola pemerintahan," ungkapnya.

Farmer pun lebih jauh menyebutkan, bahwa pada tahap ini para peneliti dari kedua negara telah bekerja lebih erat daripada sebelumnya mengenai isu-isu tata kelola pemerintahan di Indonesia. Sebagaimana diketahui juga, topik-topik dalam setiap penelitian di bawah agenda AIGRP ini (sebagaimana namanya), memang berada dalam lingkup spasial Indonesia, serta terutama berhubungan dengan pemerintahan atau hal-hal di sekitarnya. (ito/JPNN)

There's a lot to understand about tech. We were able to provide you with some of the facts above, but there is still plenty more to write about in subsequent articles.

No comments:

Post a Comment