Saturday, December 5, 2009

Karpet M City Sengaja Dibakar

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.
MEDAN - Penyidik dari Kepolisan Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bereaksi cepat mengungkap motif kebakaran hebat yang merenggut 20 korban tewas di pusat hiburan dan Hotel M City Jalan Gatot Subroto, Jumat (4/12) malam lalu. Setelah memeriksa belasan saksi, penyidik akhirnya menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kebakaran yang ikut menewaskan empat ajudan dan pengawal Gubernur Sumut termasuk seorang lurah. Pj Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa anak buahnya itu. œKe depan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Sebagai pamong seharusnya kita memberikan contoh kepada masyarakat, kata Rahudman.

Dia menjelaskan, ke depannya Pemko Medan akan lebih ketat lagi dalam mengawasi kegiatan anggotanya di luar jam kantor. Sementara itu, tiga tersangka yang ditetapkan dalam kebakaran itu adalah, Manager Karaoke (KTV) M City Rommy dan dua dekorator masing-masing Amir Hamzah dan Sukarman alias Karman. Kini ketiganya kini mendekam dalam ruang tahanan Mapoldasu Jalan Medan-Tanjungmorawa Medan. œKita sudah menahan ketiganya, kata Kombes Pol Baharuddin Djafar Kabid Humas Polda Sumut kepada wartawan ini tadi malam.

Dari hasil pemeriksaan itu, kata Baharuddin, keterlibatan Rommy dalam musibah ini dikarenakan kelalaiannya. œDia (Rommy) yang mendatangkan kedua dekorator itu, ungkap Baharuddin.

Adalah Sukarman (38) warga Batang Kuis yang malam itu sedang mendekor ruangan di hotel tersebut. Informasi dari mulut pria itu saat diperiksa di Polda Sumut, kemarin, saat itu dirinya berniat meluruskan karpet hotel yang berlebih. Namun, saat itu cutter (pisau pemotong, red) yang biasanya digunakan untuk memotong karpet hilang. Karena ingin cepat dan mencari jalan pintas, pria itu lalu menyulut api ke karpet tersebut.

Saat menyulut api, dia tak menyadari jika di sebelah karpet tersebut ada thinner, bahan pencampur cat yang mudah terbakar. Seketika api langsung menyambar ke kaleng thinner tersebut hingga menimbulkan kobaran api. Dalam waktu singkat api langsung merambat ke dinding hotel yang dibalut gypsum.

Melihat api membesar seketika pria itu panik demikian juga pegawai hotel lainnya. Setelah berhasil menyelamatkan diri, pria itu langsung pulang ke rumahnya. Namun, malam itu juga Tim Khusus Poltabes Medan berhasil mengendus penyebab kejadian itu dan menetapkan Sukarman sebagai tersangka. Sabtu (5/12) sekira pukul 1.00 WIB dinihari kemarin atau lima jam pasca kejadian, Sukarman langsung diamankan Tim Khusus Poltabes di kediamannya.

Pasca peristiwa kebakaran pusat hiburan malam M City di kawasan Bundaran Majestyk, Jalan Gatot Subroto Medan, sejumlah petugas kepolisian pun tampak berjaga-jaga di lokasi kejadian.
Sejumlah polisi yang diturunkan melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi gedung M City. Selain itu, garis polisi juga tampak terpasang di beberapa region gedung. Informasi dari pihak kepolisian sendiri, mereka akan melakukan oleh Tempat Perkara Kejadian (TKP) untuk memeriksa kondisi gedung. Karena diduga, fasilitas di gedung ini kurang memadai untuk kondisi gawat darurat.

Gedung M City sendiri tidak memiliki tangga darurat di lantai tiga, melainkan hanya terdapat satu lift di sana. Sehingga, korban kesulitan saat akan menyelamatkan diri dalam tragedi tragis itu, dan menyebabkan banyaknya korban yang tewas.

Those of you not familiar with the latest on tech now have at least a basic understanding. But there's more to come.

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Maju Siregar mengatakan, untuk persoalan izin dan pemeriksaan dari sisi sarana dan prasaran pariwisata, pihaknya sedang menunggu hasil penyelidikan dan identifikasi pihak kepolisian, bila sudah diputuskan. Maka pihaknya akan melakukan tindakan. "Kalau sekarang inikan sudah tutup, lihat hasil pemeriksaan kepolisian nanti," bilangnya.

Sementara itu, kemarin suasana duka terjadi di rumah almarhum Budi Indra Utama Lubis (38) Jalan Danau Sipinggan Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, kemarin (5/12). Beberapa pejabat Pemko Medan, termasuk Camat Medan Denai Etliati terlihat hadir. Mereka memberi penghormatan terakhir kepada Lurah Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai, yang biasa disebut dengan nama Budi Lubis itu.

œSaya tadi ada di lokasi pemakaman. Almarhum dimakamkan di Pekuburan Sei Agul, tak jauh dari rumah duka, kata Etliati yang dihubungi wartawan koran ini tadi malam.
Hingga Sabtu (5/12) pagi, RSU dr Pirngadi Medan masih merawat dua korban kebakaran tersebut. Joko (25), warga Jalan Taslan II, Simalingkar Medan dan Dedy Saputra (38), warga Gaharu, Medan Timur.

Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, atas permintaan keluarganya, Dedy dipindahkan ke RSU Malahayati Medan. Sebelumnya Dedy bersama Joko dirawat di ruang HDU lantai V rumah sakit milik Pemko Medan ini. Perihal kondisi keduanya, diungkapkan salah satu perawat di ruangan tersebut, tak terdapat luka pada Joko, sedangkan kondisi Dedy cukup parah karena mengalami luka pada wajahnya.

Saat ditemui wartawan koran ini ke ruang HDU lantai V RSU dr. Pirngadi Medan, Joko terlihat lemas terbaring di tempat tidur. Tampak ibunya dan Muchlis (28), abangnya yang sedang menungguinya. Sang ibu terlihat enggan untuk diwawancarai. Namun menurut Muchlis, kondisi Joko tidak begitu parah, meskipun tidak mengalami luka bakar, namun dia banyak menghirup asap dari api kebakaran gedung M City tersebut.

œKami tidak tahu kejadian persisnya bagaimana. Dia juga belum banyak bercerita. Kondisinya masih lemah kali. Tapi yang jelas Dia kelihatan trauma atas kejadian itu, katanya kepada Sumut Pos.
Terkait peristiwa kebakaran tersebut, diketahui Joko yang seorang pengangguran ini pergi ke tempat hiburan tersebut bersama ketiga temannya. Sebetulnya Joko termasuk orang yang beruntung, karena dia selamat dari peristiwa kebakaran tersebut. Sementara ketiga temannya meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. 

Muchlis mengatakan, segala biaya perawatan dan perobatan adiknya ini ditanggung pihak rumah sakit. Apalagi pihak manajemen M City pun telah berjanji akan menanggung segala biaya apa pun yang berkaitan dengan kondisi Joko ini. œPihak M City mendatangi kami, mungkin bosnya. Selain minta maaf dan mencoba untuk menenangkan kami, Dia juga berjanji akan menanggung segala biayanya, ungkap Muchlis.

Sementara itu Humas RSU dr Pirngadi Medan, drg Susyanto mengungkapkan, œAtas kebijakan wali kota, Pemko bersama rumah sakit ini akan menanggung biaya perawatan dan perobatan korban yang dirawat di rumah sakit ini. Kami akan merawat pasien tersebut hingga kondisinya baik-baik saja, ujarnya.

Terkait korban bernama Dedy yang dipindahkan keluarganya ke rumah sakit Malahayati Medan, Susyanto menuturkan bahwa itu adalah hak dari keluarga pasien. œTentu itu menjadi hak dan pertimbangan pasien. Yang jelas RSU dr Pirngadi Medan tidak memindahkan pasien yang dirawat di sini ke rumah sakit lain, pungkas Susyanto. (sya/del/ril)

As your knowledge about tech continues to grow, you will begin to see how tech fits into the overall scheme of things. Knowing how something relates to the rest of the world is important too.

No comments:

Post a Comment