Wednesday, December 9, 2009

Koruptor Percanggih Serangan ke KPK

Have you ever wondered what exactly is up with tech? This informative report can give you an insight into everything you've ever wanted to know about tech.
JAKARTA - Para koruptor dan pihak-pihak yang tidak senang dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disinyalir bakal terus berupaya merongrong lembaga anti korupsi itu. Upaya kriminalisasi atas Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah memang akhirnya gagal. Namun di masa mendatang bukan tak mungkin koruptor akan mempercanggih cara-cara merongrong KPK. Wakil Ketua KPK Haryono Umar menyatakan, berdasar pengalaman yang sudah-sudah termasuk dalam kasus kriminalisasi atas dua rekannya di KPK, para koruptor bakal lebih keras menyerang KPK. "Upaya koruptor akan lebih canggih," ujar Haryono saat memberikan sambutan pada peringatan hari Antikorupsi di pelataran parkir KPK, Rabu (19/12)..

Haryono pun menyinggung soal rencana pembatasan penyadapan oleh KPK melalui peraturan pemerintah. "Kehebatan KPK adalah penyadapan, itu diupayakan berkurang. Walaupun alat kita tidak terlalu besar, tetapi teknik kita harus lebih baik. Seperti di MK (pemutaran rekaman hasil sadapan) harus kita ulangi lagi. Unit Reaksi Cepat (URC) harus lebih cepat," ujar Haryono.

You can see that there's practical value in learning more about tech. Can you think of ways to apply what's been covered so far?

Sedangkan Bibit Samad Rianto menyatakan, tidak menjadi soal jika dirinya tak lagi di KPK. "Saya tidak di KPK tidak pateken," ujar Bibit. Namun pensiunan polisi itu mengingatkan bahwa ada tiga komponen pro korupsi yang akan terus menghantam KPK. "Mereka adalah politikus hitam, ekonom hitam yang gerah pada KPK, serta penegak hukum yang jadi markus (makelar kasus). Makanya mereka gerah dan wajar kalau KPK dipukuli bersama," ujar Bibit.

Diakuinya, kali ini mungkin dirinya dan Chandra yang menjadi korban upaya kriminalisasi. "Tidak tahu besok gilirannya siapa. Pengalaman tiga bulan ini sangat menarik," ujar Bibit yang sempat menjadi tersangka dugaan penyelahgunaan wewenang itu.

Sedangkan Pelaksana tugas (plt) Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean menyatakan, di masa mendatang tantangan bagi KPK bakal semakin berat dan banyak hambatan. "Pak Ruki (Ketua KPK periode pertama) bilang corruption brawl back. Jadi kita harus selalu kompak dan solid," ujar Tumpak.

Menurutnya, menyatu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara KPK dengan elemen-elemen masyarakat anti korupsi harus dilakukan. "Kita bersatu, sehingga menjadi kuat terhadap upaya corruption brawl back. Perjalanan yang kita lalui terjal dan penuh onak dan duri," ucap Tumpak.(ara/jpnn)

Is there really any information about tech that is nonessential? We all see things from different angles, so something relatively insignificant to one may be crucial to another.

No comments:

Post a Comment