Friday, November 27, 2009

Sebelum Hanyut, Wanita Itu Melambaikan Tangan

If you're seriously interested in knowing about tech, you need to think beyond the basics. This informative article takes a closer look at things you need to know about tech.
Sehari menjelang puncak haji (wukuf di Arafah), banjir bandang melanda Kota Jeddah, Arab Saudi. Banyak mobil terbawa arus di jalan raya. Musibah itu menelan 77 korban tewas. Laporan wartawan Jawa Pos BAEHAQI yang ikut terjebak banjir dalam bus yang membawanya ke Makkah. SUARA talbiyah berkumandang dalam bus yang membawa petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah. Meski keberangkatan ke Makkah terlambat dua jam, para penumpang tampak bersemangat begitu bus bergerak pukul 10.00. Sesuai rencana, hari itu mereka bertugas menerima dan melayani jamaah haji Indonesia yang wukuf di Arafah.

Jeddah sedang diguyur hujan sangat lebat. Sebuah anugerah yang langka di bumi Arab Saudi yang tandus. Bahkan, dalam setahun terakhir baru kali ini air dari langit mengguyur salah satu kota terbesar di negeri kaya minyak tersebut. Karena itu, warga setempat dan rombongan petugas haji bersyukur berulang-ulang. Itu adalah rahmat yang menyambut jamaah haji wukuf di Arafah.Hujan didahului mendung yang bergelayut di langit sejak subuh. Petir-petir kecil bersahut-sahutan. Sekitar pukul 07.30 waktu setempat air mulai turun rintik-rintik. Semakin lama semakin deras. Sejam kemudian hujan sangat lebat. Petugas PPIH sudah bersiap berangkat. Sesuai jadwal pukul 12.00 mereka sudah menempati pos masing-masing.

Jalan Falastin yang dilalui iring-iringan empat bus sudah macet. Kendaraan berjalan merayap. Semakin lama tersendat-sendat. Kendaraan tak bisa melaju cepat karena ketinggian air di jalan sampai 20 sentimeter. Di beberapa tempat air lebih tinggi. Banyak kendaraan mogok. Ada yang didorong, ada yang ditinggalkan pengemudinya. Banyak anak-anak yang memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan tip (jasa mendorong mobil mogok) seperti di Indonesia.

Sampai di Jalan Sulaimaniah Km 11 kemacetan semakin menjadi. Menjelang highway yang menghubungkan Jeddah-Makkah, kendaraan tak lagi bisa bergerak. Air terus meninggi hingga satu meter. Beberapa saat kemudian terlihat sebuah mobil sedan meluncur deras di jalan yang berlawanan. Semua pintunya tertutup.

Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:

Tak lama kemudian disusul mobil-mobil lain. Ada yang berkelompok. Malah ada yang tumpang-tumpangan. Beberapa di antaranya terlihat pecah kacanya. Mobil-mobil itu meluncur seperti perahu dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam.Suara talbiyah yang semula berkumandang akhirnya berhenti. Di bus yang ditumpangi wartawan Jawa Pos terjadi kepanikan. Saat itu air merambah tangga masuk bus. Sementara tiang listrik di pinggir jalan terus bergoyang. Tetapi, penumpang tak bisa ke mana-mana.

Kepanikan bertambah ketika tembok pembatas di jalan sebelah ambrol. Mula-mula bagian bawah bolong tergerus air. Setelah itu tembok miring kemudian ambruk sekitar 20 meter. Seorang wanita bercadar jatuh. Saat itu dia menggendong anaknya. Sebelum hilang ditelan banjir, tangannya sempat melambai-lambai. Tak ada orang yang mencoba menolongnya. Seperti dilaporkan harian berbahasa Inggris Arab News, sampai kemarin 77 korban tewas.

Hanyutnya wanita dan anaknya itu membuat panik para penumpang mobil sedan. Banyak yang memecah kaca mobil dan keluar. Mereka naik tembok sebuah pabrik, lalu merayap ke rumah di sekitarnya. Mobilnya ditinggal begitu saja. Ada yang menyelamatkan diri ke tanggul di seberang jalan. Beberapa anak yang digendong ibunya menjerit-jerit sehingga suasana semakin tegang.
Ambrolnya tembok di seberang jalan menyelamatkan kendaraan di jalur bus yang ditumpangi wartawan Jawa Pos. Ketinggian air sedikit demi sedikit menurun. Satu per satu mobil di belakang mundur dan berbalik arah. Akhirnya bus petugas haji bisa mundur setelah terjebak dua jam.

Keluar dari lokasi banjir tidaklah mudah. Hampir semua jalan di Jeddah digenangi air dengan arus deras. Di mana-mana terjadi kemacetan luar biasa. Untuk bisa sampai jalan bebas hambatan Jeddah-Makkah, kendaraan harus berputar-putar hampir dua jam.Sampai di jalan bebas hambatan lalu lintas agak lancar. Namun, mendekati checkpoint sebelum tugu Alquran, lalu lintas kembali macet. Jalan empat lajur menuju Makkah terisi sembilan deret kendaraan. Kemacetan terjadi karena jalur terpotong oleh aliran air dari jalur berlawanan. Di kanan kiri jalan terlihat aliran air mirip sungai yang banjir. Lembah-lembah padang pasir berubah menjadi danau penuh air.

Di sekitar checkpoint itu ada empat mobil sedan terendam hingga tinggal terlihat kapnya. Sebuah bus, satu tronton, dan dua pikap nyungsep di tepi jalan. Sebuah sedan terguling karena tepian jalannya tergerus air.Bencana banjir terjadi diduga karena tidak banyak saluran air. Padahal, Jeddah sudah kota dengan padat penduduk. Bangunannya berimpit-impitan. Sepanjang jalan raya pun tak dilengkapi saluran air. Maka ketika hujan lebat, air mengalir di jalan raya.Rombongan petugas akhirnya masuk Arafah pukul 20.00. Saat itu para jamaah haji sudah banyak yang tinggal di tenda. Merekalah yang menyambut petugas, bukan sebaliknya. (ib)

So now you know a little bit about tech. Even if you don't know everything, you've done something worthwhile: you've expanded your knowledge.

No comments:

Post a Comment