Tak lama kemudian disusul mobil-mobil lain. Ada yang berkelompok. Malah ada yang tumpang-tumpangan. Beberapa di antaranya terlihat pecah kacanya. Mobil-mobil itu meluncur seperti perahu dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam.Suara talbiyah yang semula berkumandang akhirnya berhenti. Di bus yang ditumpangi wartawan Jawa Pos terjadi kepanikan. Saat itu air merambah tangga masuk bus. Sementara tiang listrik di pinggir jalan terus bergoyang. Tetapi, penumpang tak bisa ke mana-mana. Kepanikan bertambah ketika tembok pembatas di jalan sebelah ambrol. Mula-mula bagian bawah bolong tergerus air. Setelah itu tembok miring kemudian ambruk sekitar 20 meter. Seorang wanita bercadar jatuh. Saat itu dia menggendong anaknya. Sebelum hilang ditelan banjir, tangannya sempat melambai-lambai. Tak ada orang yang mencoba menolongnya. Seperti dilaporkan harian berbahasa Inggris Arab News, sampai kemarin 77 korban tewas. Hanyutnya wanita dan anaknya itu membuat panik para penumpang mobil sedan. Banyak yang memecah kaca mobil dan keluar. Mereka naik tembok sebuah pabrik, lalu merayap ke rumah di sekitarnya. Mobilnya ditinggal begitu saja. Ada yang menyelamatkan diri ke tanggul di seberang jalan. Beberapa anak yang digendong ibunya menjerit-jerit sehingga suasana semakin tegang.
Ambrolnya tembok di seberang jalan menyelamatkan kendaraan di jalur bus yang ditumpangi wartawan Jawa Pos. Ketinggian air sedikit demi sedikit menurun. Satu per satu mobil di belakang mundur dan berbalik arah. Akhirnya bus petugas haji bisa mundur setelah terjebak dua jam. Keluar dari lokasi banjir tidaklah mudah. Hampir semua jalan di Jeddah digenangi air dengan arus deras. Di mana-mana terjadi kemacetan luar biasa. Untuk bisa sampai jalan bebas hambatan Jeddah-Makkah, kendaraan harus berputar-putar hampir dua jam.Sampai di jalan bebas hambatan lalu lintas agak lancar. Namun, mendekati checkpoint sebelum tugu Alquran, lalu lintas kembali macet. Jalan empat lajur menuju Makkah terisi sembilan deret kendaraan. Kemacetan terjadi karena jalur terpotong oleh aliran air dari jalur berlawanan. Di kanan kiri jalan terlihat aliran air mirip sungai yang banjir. Lembah-lembah padang pasir berubah menjadi danau penuh air. Di sekitar checkpoint itu ada empat mobil sedan terendam hingga tinggal terlihat kapnya. Sebuah bus, satu tronton, dan dua pikap nyungsep di tepi jalan. Sebuah sedan terguling karena tepian jalannya tergerus air.Bencana banjir terjadi diduga karena tidak banyak saluran air. Padahal, Jeddah sudah kota dengan padat penduduk. Bangunannya berimpit-impitan. Sepanjang jalan raya pun tak dilengkapi saluran air. Maka ketika hujan lebat, air mengalir di jalan raya.Rombongan petugas akhirnya masuk Arafah pukul 20.00. Saat itu para jamaah haji sudah banyak yang tinggal di tenda. Merekalah yang menyambut petugas, bukan sebaliknya. (ib)
No comments:
Post a Comment