Sunday, November 29, 2009

Biaya Pilkada Banjarbaru Membengkak

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.
BANJARBARU - Biaya memilih pasangan Walikota dan Wakil Banjarbaru pada Pilkada Kota Banjarbaru 2010 mendatang dipastikan membengkak. Ini berdasarkan usulan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Banjarbaru yang sebelumnya hanya angka Rp 9 miliar, namun setelah direvisi mencapai angka Rp 10 miliar lebih. œDana Pilkada yang kami usulkan memang membengkak dari usulan sebesar sebelumnya Rp9,3 miliar menjadi Rp10,075 miliar, ujar Ketua KPUD Banjarbaru Drs Fitriyadi, akhir pekan kemarin.

Kenapa bisa membengkak seperti itu? Menurutnya, anggaran yang diusulkan bagi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru itu rencananya digunakan untuk pelaksanaan dua putaran Pilkada. œItu kalau memang benar terjadi 2 putaran, katanya. Tetapi jika proses pemilihan hanya berlangsung dalam satu putaran, secara otomatis anggarannya lebih sedikit.

Perhitungan KPU Kota Banjarbaru sendiri, bila Pilkada hanya berlangsung dalam satu putaran, maka anggaran yang digunakan akan menghabiskan Rp 6 miliar. œNah, kalau memang anggarannya berlebih, maka dikembalikan ke kas daerah, ujarnya.

The best time to learn about tech is before you're in the thick of things. Wise readers will keep reading to earn some valuable tech experience while it's still free.

Terkait penyebab membengkaknya anggaran Pilkada Banjarbaru yang dilaksanakan bulan Juni 2010 nanti, ia mengatakan, itu diakibatkan standarisasi honorarium petugas penyelenggara seperti Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Kebijakan standarisasi honorarium petugas itu, lanjutnya, sudah disepakati antara KPUD Provinsi dengan KPUD kabupaten/kota se-Kalsel, sehingga tidak ada perbedaan honor petugas antara satu daerah dengan daerah lain.

œStandarisasi honorarium petugas itulah yang menyebabkan pembengkakan anggaran. Pasalnya, pembiayaan paling banyak untuk Pemilu adalah honor petugas penyelenggara dan diperkirakan menyedot 60 persen dari sum anggaran, bebernya.

Selain dialokasikan untuk honorarium petugas, dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarbaru tahun 2010 itu, juga diperuntukkan bagi penyediaan logistik. Khusus penyediaan logistik Pilkada nantinya, ia berharap Pemkot Banjarbaru mengambil kebijakan mencairkan anggaran lebih dulu. Ini mengingat logistik seperti surat suara, formulir dan pencetakan undangan harus disiapkan paling lambat akhir Desember ini.

œDana untuk menyiapkan logistik Pilkada pada bulan Desember sebesar Rp 221 juta, sedangkan pencairan dana APBD baru bisa diperkirakan bulan Maret atau April. Paling tidak Pemkot harus mengupayakan kesiapan dana yang kemungkinan bisa dilakukan melalui dana talangan, sarannya.

Sementara itu, untuk usulan anggaran Pilkada Kota Banjarbaru, saat ini masih menunggu proses pembahasan antara SKPD terkait di lingkup Pemkot dengan DPRD Kota Banjarbaru di pembahasan APBD tahun 2010. (bie)

Knowing enough about tech to make solid, informed choices cuts down on the fear factor. If you apply what you've just learned about tech, you should have nothing to worry about.

No comments:

Post a Comment