Tuesday, November 24, 2009

Hindari Swasta Bangun Pasar Inpres Padang

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Forum Saudagar Nusantara, Firdaus Hasan Basri mengingatkan, pembangunan kembali Pasar Inpres Kota Padang yang hancur akibat gempa bumi 29 September 2009 lalu jangan sampai dilakukan swasta. Pasar tradisional itu hendaknya dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Jangan sampai lahan pasar inpres seluas 1,3 hektar itu dikuasai oleh pihak investor swasta untuk membangunnya kembali karena itu pada akhirnya akan memberatkan para pedagang kecil menengah yang selama ini menggantungkan hidup dan nasibnya d pasar tradisional itu," kata Firdaus HB, di Jakarta, Selasa (24/11).

Firdaus mencontohkan pembangunan Pasar Tanah Abang paska kebakaran. Setelah Pemda DKI menyerahkan lahan tersebut kepada pihak swasta, ternyata para pengusaha kecil dan menengah tersingkir karena tidak sanggup lagi untuk membelinya.

Demikian juga dengan Pasar Turi di Surabaya yang hingga kini pembangunannya terbengkalai karena adanya tarik ulur antara Pemko Surabaya dengan masyarakat soal siapa yang harus membangun. "Pemko ingin melibatkan swasta, sementara para pedagang menolak karena mereka ingin pasar itu dibangun oleh pemerintah agar mereka mampu menempati lokasi tersebut sesuai dengan kemampuan ekonominya sebagai pengusaha kecil menengah."

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of tech. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

Dari dua contoh kasus tersebut, katanya, jangan sampai terjadi di Kota Padang. Sebab akan menyengsarakan masyarakat kecil. "Pemko, DPRD dan para pedagang yang sebelum gempa telah berusaha di lokasi itu harus bersatu dalam satu sikap yakni Pasar Inpres itu harus di bangun oleh APBN. Sikap ini menjadi penting guna membendung berbagai keinginan pihak luar untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan," kata Firdaus yang juga Ketua Gebu Minang Jawa Timur itu.

Kalau tiga unsur tersebut di atas tidak satu sikap, Firdaus yakin sebentar lagi akan berdiri pusat perbelanjaan asing yang berdasar kenyataan di lapangan tidak akan mau kompromi dengan pengusaha kecil dan menengah. Kalau ini terjadi, lanjutnya, Kota Padang akan kehilangan ikon sebagai kota yang telah melahirkan ribuan pedagang handal di seluruh penjuru nusantara.

"Pembangunan kembali pasar inpres dengan menggunakan APBN itu hendaknya dijadikan babak baru bagi Kota Padang untuk lebih menyesuaikan sikap pedagangnya terhadap berbagai tuntutan perubahan pasar modern, aman, nyaman, bersih dan sehat serta bebas dari preman. Saya yakin, para pedagang itu pasti siap melakukan perubahan jika dari awal mereka diajak untuk sebuah perubahan itu," imbuh Firdaus.

Para pedagang yang saat ini menempati lokasi sementara di jalan Permindo itu tidak bisa dibiarkan berlama-lama karena berpotensi menimbulkan masalah  sosial baru lagi. "Mereka harus punya kepastian kapan mereka bisa kembali ke lokasi semula dan apa konsekuensi yang harus mereka pikul. Semua harus dibicarakan secara lebih terbuka," saran Firdaus. (fas/JPNN)

That's how things stand right now. Keep in mind that any subject can change over time, so be sure you keep up with the latest news.

No comments:

Post a Comment