Friday, May 14, 2010

Anas Tak Haramkan Aklamasi

The following article lists some simple, informative tips that will help you have a better experience with indonesia.
POLITIK - PARPOL
JAKARTA -- Salah seorang calon ketua umum (Ketum) Partai Demokrat Andi Mallarangeng melontarkan wacana agar mekanisme pemilihan pada Kongres II Demokrat dilaksanakan dengan aklamasi. Itu mungkin bakal memberikan peluang besar kepada Andi untuk terpilih. Anas Urbaningrum, kandidat Ketum lain, tidak mempermasalakan jika proses aklamasi dipilih sebagai cara pemilihan calon orang nomor satu Demokrat itu. "Keduanya sama-sama halal. Aklamasi itu halal, pemungutan suara pun halal," kata Anas di Jakarta kemarin (14/5). Menurut dia, cara aklamasi ataupun pemungutan suara hanya persoalan metode. Keduanya sama-sama demokratis. Apalagi, tidak ada perbedaan signifikan antara dua cara pemilihan itu. "Menurut saya, yang utama bukan aklamasi atau pemungutan suara. Itu hanya metode teknis," ujarnya menegaskan.

You can see that there's practical value in learning more about indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?

Namun, itu tidak berarti metode aklamasi bisa serta-merta dilakukan. Anas menyatakan, metode aklamasi bisa dilaksanakan jika hanya ada satu calon yang memenuhi syarat. Jika calon yang bersaing lebih dari satu, logikanya metode aklamasi tidak bisa dilakukan. "Misalnya, yang memenuhi persyaratan hanya Anas, kan otomatis aklamasi. Atau, kalau Pak Marzuki saja atau Pak Andi, ya artinya harus aklamasi," ujarnya memberikan ilustrasi.

Saat ini, lanjut Anas, harus dilihat apakah metode aklamasi cocok dilaksanakan di kongres yang berlangsung pekan depan itu. Baik Anas, Andi, ataupun Marzuki ternyata memiliki salah satu syarat penting, yaitu dukungan. Dengan posisi itu, otomatis cara yang akan digunakan sangat mungkin adalah pemungutan suara. "Kan pada akhirnya para calon mempunyai pendukung masing-masing yang akan mendukung dan memilihnya," ungkapnya.

Sementara itu, kandidat calon ketua umum lain Marzuki Alie menegaskan, tak ada agenda setting agar pemilihan nanti harus berlangsung secara aklamasi. Terutama, dari panitia maupun DPP. "Kalaupun aklamasi harus melalui proses, tidak boleh ada agenda pemaksaan semacam itu," tegasnya. Sebab, menurut dia, jika hal tersebut terjadi, Demokrat akan memiliki sejarah buruk. "Hak peserta kongres yang terabaikan itu menyimpang dari alur demokrasi dan partai ini akan selalu berusaha menjauhinya," tandasnya. (bay/dyn/c7/agm)

If you've picked some pointers about indonesia that you can put into action, then by all means, do so. You won't really be able to gain any benefits from your new knowledge if you don't use it.

No comments:

Post a Comment