JAKARTA - Harapan keluarga dan kerabat di tanah air untuk segera berjumpa dengan Surya Fahrizal kembali pupus. Pasalnya, Surya dikabarkan masih dalam kondisi terluka parah akibat serangan Tentara Zionis Israel terhadap rombongan kemanusian kapal Mavi Marmara di perairan Mediterania, Gaza. Sekretaris Jenderal DPP Hidayatullah, BM Wibowo mengkonfirmasi bahwa korban luka tembak yang dideportasi dari Israel hanya Oktaviano yang saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Bagcilar Devlet Hastansi, Istanbul Turki. Sedangkan Surya Fahrizal tidak jadi keluar Israel menuju Istanbul Turki. Sementara ini ia sedang berada di Rumah Sakit Ranban yang berada di Kota Hayfa dekat Tel Aviv kawasan sebelah utara Israel. œSore tadi kita dapat informasi dari Kedubes Yordania bahwa Oktaviano yang juga jadi korban sudah didperotasi ke Turki menggunakan pesawat. Tetapi Surya belum, karen lukanya cukup parah dan tibak bisa diberangkatakan kata Wibowo, kepada JPNN, Kamis (3/6). Pihaknya juga mengkonfimasi ulang kepada Insani Yadim Vakfi, sebuah lembaga kemanusian asal Turki yang secara khusus menyelenggarakan program bantuan untuk Gaza. Ternyata, tidak ada terdaftar korban kapal Mavi Marmara atas nama Surya Fahrizal yang tiba di Turki. Most of this information comes straight from the indonesia pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.
œAgar lebih pasti kita coba konfirmasi IHH Turki untuk meyakini apakah Surya ada di Turki atau tidak. Ternyata memang tidak ada, artinya benar masih di Israel, terang Wibowo.
Lebih lanjut Wibowo menerangkan, berdasarkan informasi terbaru yang diterimanya langsung dari duta besar Indonesia untuk Yordania, Zainul Bahar Noor, Surya baru saja menjalani operasi dan sukses. Saat ini Surya sedang menjalani blood pressure are regular. œKondisi Surya stabil dan sedang di X-Ray. Apabila semua OK, akan mereka dibenarkan pulang. Ini info langsung dari Dubes, tandas Wibowo. Lantaran Surya Fahrizal masih berada di Rumah Sakit Raban Hafya, maka DPP Hidayatullah tetap akan mengirimkan soerang kader seniornya, Mahladi, untuk mendampingi sekaligus menjemput Surya kembali ke Indonesia. Mahladi sendiri adalah pimpinan redaksi Majalah Suara Hidayatullah yang juga pimpinan Surya Fahrizal. œPak Mahladi tetap berangkat ke Yordania untuk menjemput, sekarang lagi mengurus visa keberangkatan. Dalam satu dua hari ini kemungkinan sudah terbang, ungkapnya. Sementara dua kader Hidyatullah lainnya, yaitu Dzikrullah Pramudya dan istrinya Santi Soekanto, memilih untuk tidak segera pulang ke Indonesia dan tetap bertahan di Yordania dengan alasan solidaritas. œAnak itu (Dizkrullah, Red) tidak mau pulang duluan, inginnya bersama-sama Surya. Pak Dubes juga menjanjikan segera menarik Surya dari Israel ke Yordania menggunakan kendaraan bus, jadi akan dijemput ketika sudah berada di perbatasan sama halnya dengan penejmputan Dzikrullah dan istri maupun 8 WNI lainnya, pungkas Wibowo. (die/jpnn)
œAgar lebih pasti kita coba konfirmasi IHH Turki untuk meyakini apakah Surya ada di Turki atau tidak. Ternyata memang tidak ada, artinya benar masih di Israel, terang Wibowo.
Lebih lanjut Wibowo menerangkan, berdasarkan informasi terbaru yang diterimanya langsung dari duta besar Indonesia untuk Yordania, Zainul Bahar Noor, Surya baru saja menjalani operasi dan sukses. Saat ini Surya sedang menjalani blood pressure are regular. œKondisi Surya stabil dan sedang di X-Ray. Apabila semua OK, akan mereka dibenarkan pulang. Ini info langsung dari Dubes, tandas Wibowo. Lantaran Surya Fahrizal masih berada di Rumah Sakit Raban Hafya, maka DPP Hidayatullah tetap akan mengirimkan soerang kader seniornya, Mahladi, untuk mendampingi sekaligus menjemput Surya kembali ke Indonesia. Mahladi sendiri adalah pimpinan redaksi Majalah Suara Hidayatullah yang juga pimpinan Surya Fahrizal. œPak Mahladi tetap berangkat ke Yordania untuk menjemput, sekarang lagi mengurus visa keberangkatan. Dalam satu dua hari ini kemungkinan sudah terbang, ungkapnya. Sementara dua kader Hidyatullah lainnya, yaitu Dzikrullah Pramudya dan istrinya Santi Soekanto, memilih untuk tidak segera pulang ke Indonesia dan tetap bertahan di Yordania dengan alasan solidaritas. œAnak itu (Dizkrullah, Red) tidak mau pulang duluan, inginnya bersama-sama Surya. Pak Dubes juga menjanjikan segera menarik Surya dari Israel ke Yordania menggunakan kendaraan bus, jadi akan dijemput ketika sudah berada di perbatasan sama halnya dengan penejmputan Dzikrullah dan istri maupun 8 WNI lainnya, pungkas Wibowo. (die/jpnn)
No comments:
Post a Comment