PONTIANAK- Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat berhasil membekuk pelaku pembobolan ATM nasabah bank yang selama ini beroperasi di wilayah tersebut. Sindikat ini beranggotakan Po (24), dua anggota lainnya Ys warga Pontianak dan Tr warga Bogor, jawa barat masih dalam pengejaran petugas. Selain itu, polisi juga berhasil mengungkap modus operandi yang mereka lakukan. Menurut para tersangka, mereka membobol rekening nasabah melalui ATM yang tertelan mesin ATM lantaran sengaja dipasangi alat tertentu. dan, yang paling mengejutkan adalah adanya pengalaman mereka yang menyebutkan bahwa mesin ATM yang paling mudah dibobol adalah mesin ATM milik Bank Mandiri. Tersangka Po, menyebutkan sasaran mereka kebanyakan adalah ATM Bank Mandiri. Alasannya, kata Po, ATM Mandiri mesinnya mudah dimasukan penyangkut. Sedangkan ATM bank lain lebih sulit. Alat penyangkut akan ditolak otomatis saat dimasukkan. Selain itu, ATM Mandiri berada di tempat-tempat sepi dan tidak ada CCTV. "ATM Mandiri juga banyak, jadi banyak pilihan," kata Po. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Kepada petugas, Po juga membeberkan modus mereka dalam beraksi. Caranya, sebelumnya sindikat ini melakukan survey. Ada ATM tertentu yang mudah dibobol. Caranya dengan memasukan benda seperti batang korek api di lobang kartu. Saat dimasukan kartu akan tersangkut. Pada saat itulah pelaku akan mendekati korban dan menawarkan jasa, menyarankan korban menelepon service center. "Tapi yang ditelepon kawan saya juga. Nanti dia yang meminta nomor PIN," kata Po. Selanjutnya, Po dan korban meninggalkan ATM. Kemudian, pelaku lainnya yang bertugas mengambil kartu yang tersangkut dan bertransaksi di ATM lain. "Saya meninggalkan ATM yang tersangkut bersama korban agar tidak curiga, setelah itu Ys datang untuk mengambil kartu milik korban yang tersangkut di mesin itu, terangnya. Tidak setiap hari sindikat ini bekerja. Po mengaku mereka beraksi hanya Sabtu dan Minggu atau hari-hari libur lainnya. Pada hari-hari tersebut bank buka, korban ada kesempatan memblokir ATM-nya. "Kalau hari libur, blokir ATM sulit dilakukan," tutur warga Jalan Tanjung Raya I ini. Tersangka Po sendiri tertangkap basah ketika beraksi di ATM Kantor Pos, Jalan Sutan Abdurahman. Sebelumnya, Po bersama dua rekannya berhasil mengeruk uang korbannya Rp 48 juta. Kejadian itu pada 30 Desember 2009 di ATM RSU St Antonius Pontianak.(hen/fuz/jpnn)
Kepada petugas, Po juga membeberkan modus mereka dalam beraksi. Caranya, sebelumnya sindikat ini melakukan survey. Ada ATM tertentu yang mudah dibobol. Caranya dengan memasukan benda seperti batang korek api di lobang kartu. Saat dimasukan kartu akan tersangkut. Pada saat itulah pelaku akan mendekati korban dan menawarkan jasa, menyarankan korban menelepon service center. "Tapi yang ditelepon kawan saya juga. Nanti dia yang meminta nomor PIN," kata Po. Selanjutnya, Po dan korban meninggalkan ATM. Kemudian, pelaku lainnya yang bertugas mengambil kartu yang tersangkut dan bertransaksi di ATM lain. "Saya meninggalkan ATM yang tersangkut bersama korban agar tidak curiga, setelah itu Ys datang untuk mengambil kartu milik korban yang tersangkut di mesin itu, terangnya. Tidak setiap hari sindikat ini bekerja. Po mengaku mereka beraksi hanya Sabtu dan Minggu atau hari-hari libur lainnya. Pada hari-hari tersebut bank buka, korban ada kesempatan memblokir ATM-nya. "Kalau hari libur, blokir ATM sulit dilakukan," tutur warga Jalan Tanjung Raya I ini. Tersangka Po sendiri tertangkap basah ketika beraksi di ATM Kantor Pos, Jalan Sutan Abdurahman. Sebelumnya, Po bersama dua rekannya berhasil mengeruk uang korbannya Rp 48 juta. Kejadian itu pada 30 Desember 2009 di ATM RSU St Antonius Pontianak.(hen/fuz/jpnn)
No comments:
Post a Comment